Di tengah hiruk pikuk Kota Bandung yang kian padat dan berkembang, Babakan Siliwangi tetap berdiri sebagai oase hijau yang tak hanya menawarkan keteduhan alami, tetapi juga menjadi contoh sukses integrasi antara landscaping dan master planning dalam tata kota modern.

Terletak di kawasan strategis antara Jalan Siliwangi dan Jalan Tamansari, Babakan Siliwangi merupakan salah satu ruang terbuka hijau (RTH) yang telah diakui sebagai hutan kota dunia oleh PBB. Namun lebih dari sekadar status, kawasan ini menunjukkan bagaimana perencanaan lanskap yang cermat mampu menjaga keseimbangan ekologis sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat urban.

 

 

Perencanaan Lanskap yang Menyatu dengan Alam

Dari sudut pandang landscaping, Babakan Siliwangi adalah representasi nyata dari pendekatan berbasis ekologi. Tata vegetasi kawasan ini memanfaatkan dominasi pohon-pohon endemik seperti beringin dan bambu, menciptakan koridor hijau yang teduh dan alami. Penataan vegetasi dilakukan dengan prinsip konservasi, tanpa mengubah kontur alami tanah secara drastis.

Area pejalan kaki seperti Forest Walk menjadi elemen lanskap unggulan. Dibangun menggunakan bahan ramah lingkungan dan struktur ringan di atas permukaan tanah, jalur ini tidak merusak akar pohon dan memungkinkan pengunjung menikmati alam tanpa merusak ekosistem yang ada.

Master Planning yang Inklusif dan Multifungsi

Dari sisi master planning, Babakan Siliwangi dirancang sebagai zona transisi antara kawasan urban padat dan kawasan pendidikan di sekitar ITB. Perencanaannya mengadopsi prinsip “green corridor” yang menghubungkan Babakan Siliwangi dengan taman-taman lain di Bandung, seperti Taman Ganesha dan Taman Hutan Raya Djuanda.

Master plan juga mempertimbangkan fungsi sosial dan budaya. Kehadiran area amphitheater terbuka, jalur sepeda, ruang kreatif, hingga fasilitas edukasi lingkungan memperkuat fungsi Babakan Siliwangi sebagai ruang publik yang inklusif. Ruang ini tidak hanya untuk rekreasi, tetapi juga untuk kegiatan komunitas, pertunjukan seni, dan kampanye lingkungan.

Tantangan dan Potensi ke Depan

Meski telah menjadi ikon ekowisata kota, Babakan Siliwangi masih menghadapi tantangan klasik seperti tekanan alih fungsi lahan, limbah dari pengunjung, dan kurangnya integrasi dengan sistem transportasi umum. Oleh karena itu, pembaruan master plan secara berkala sangat penting, terutama dalam menghadapi perubahan iklim dan kebutuhan urban yang terus berubah.

Potensi pengembangan Babakan Siliwangi sebagai urban living lab juga terbuka luas. Dengan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan komunitas, kawasan ini bisa menjadi pusat studi lanskap berkelanjutan dan percontohan konservasi berbasis partisipatif

Babakan Siliwangi bukan hanya ruang terbuka hijau, tapi simbol perencanaan kota yang berpihak pada alam dan masyarakat. Di tengah tekanan urbanisasi, kawasan ini menjadi pengingat bahwa kemajuan tidak harus mengorbankan alam—justru bisa berjalan seiring dalam harmoni yang dirancang dengan bijak.

Lokasi Layanan Kami

Bandung dan Jawa barat : Bandung Cimahi Sumedang Tasikmalaya Garut Subang Cianjur Sukabumi Ciamis Bogor Cirebon Karawang Cikampek

Jakarta dan Sekitarnya : Jakarta Tangerang Banten Bogor Depok Bekasi

Indonesia : Jawa Bali Timor Sumatra Kalimantan Sulawesi Maluku Papua Lombok Flores

Dengan pengalaman dalam menangani berbagai proyek di Jakarta dan Bandung, kami memahami karakter urban dan lingkungan alam di masing-masing kota, dan mampu meresponsnya dengan pendekatan desain yang kontekstual dan berkelas.

 

www.rytamautama.com

www.spacialandscape.com