Floating Market Lembang bukan hanya destinasi wisata populer di Bandung Utara, tapi juga contoh konkret bagaimana master planning yang matang mampu mengintegrasikan potensi lokal dengan kebutuhan wisatawan modern. Dengan konsep wisata kuliner terapung yang unik, kawasan ini dirancang bukan sekadar sebagai tempat hiburan, melainkan sebagai ruang terpadu yang menggabungkan fungsi rekreasi, edukasi, ekonomi kreatif, dan pelestarian lingkungan.

Zonasi Berlapis yang Adaptif

Dari sisi perencanaan kawasan, Floating Market memanfaatkan pendekatan zonasi berlapis. Area utama – yakni danau buatan yang menjadi pusat aktivitas – dikelilingi oleh zona-zona penunjang seperti area kuliner, taman edukatif, wahana anak, hingga ruang budaya. Penataan ini memungkinkan alur pergerakan pengunjung mengalir secara alami tanpa menyebabkan penumpukan aktivitas pada satu titik.

Setiap zona didesain untuk saling melengkapi, dengan jalur pedestrian yang luas, jalur sirkulasi kendaraan yang terbatas, dan berbagai titik istirahat yang tersebar merata. Hasilnya adalah kawasan yang inklusif bagi semua umur, dari keluarga dengan anak kecil hingga wisatawan lansia.

Adaptasi Terhadap Lanskap Alam

Salah satu kekuatan master plan Floating Market adalah adaptasi terhadap kontur alam Lembang yang berbukit dan berhawa sejuk. Perencanaan kawasan mempertahankan elemen alam seperti pohon-pohon besar dan semak asli, serta mengintegrasikan unsur air sebagai identitas kawasan. Penataan bangunan mengikuti kontur dengan level bertingkat, menciptakan view landscape yang terbuka dan harmonis.

Material bangunan menggunakan elemen lokal seperti kayu dan batu alam, yang membuatnya menyatu dengan alam sekitar tanpa kehilangan fungsi modernnya.

Aktivasi Ekonomi Lokal Lewat Desain Kawasan

Floating Market juga menunjukkan bagaimana perencanaan kawasan wisata dapat mengangkat ekonomi lokal. Melalui desain pasar kuliner terapung yang ikonik, kawasan ini memberi ruang bagi UMKM untuk tampil tanpa kehilangan identitas budaya. Para pedagang kecil diberi tempat yang strategis dan berkesinambungan secara visual dan fungsional.

Tak hanya itu, perencanaan kios dan gerai disusun dengan mempertimbangkan arus sirkulasi pengunjung, pencahayaan alami, dan aksesibilitas. Ini membuat aktivitas perdagangan berjalan lancar tanpa mengganggu kenyamanan ruang publik.

Ruang Terbuka dan Edukasi Lingkungan

Lebih dari sekadar destinasi, Floating Market juga memperhatikan fungsi edukatif kawasan. Area taman kelinci, mini farm, dan zona tanaman hidroponik menjadi bagian dari strategi master planning yang mendidik pengunjung mengenai pertanian urban dan pentingnya interaksi dengan alam.

Ruang terbuka hijau tersebar di berbagai titik sebagai area resapan dan pengatur iklim mikro. Perencanaan ini bukan hanya membuat kawasan terasa sejuk, tapi juga membantu pengelolaan air hujan dan menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan.

Potret Kawasan Wisata Masa Depan

Dengan komposisi antara fungsi rekreasi, edukasi, dan ekonomi, Floating Market Lembang menunjukkan bahwa kawasan wisata tidak hanya soal atraksi, tapi juga bagaimana perencanaan menyeluruh dapat membentuk pengalaman yang menyenangkan, inklusif, dan berkelanjutan. Dalam konteks perencanaan kawasan wisata di daerah pegunungan, Floating Market Lembang menjadi salah satu contoh terbaik bagaimana master planning menjadi fondasi utama kesuksesan sebuah destinasi.

 

Lokasi Layanan Kami

Bandung dan Jawa barat : Bandung Cimahi Sumedang Tasikmalaya Garut Subang Cianjur Sukabumi Ciamis Bogor Cirebon Karawang Cikampek

Jakarta dan Sekitarnya : Jakarta Tangerang Banten Bogor Depok Bekasi

Indonesia : Jawa Bali Timor Sumatra Kalimantan Sulawesi Maluku Papua Lombok Flores

Dengan pengalaman dalam menangani berbagai proyek di Jakarta dan Bandung, kami memahami karakter urban dan lingkungan alam di masing-masing kota, dan mampu meresponsnya dengan pendekatan desain yang kontekstual dan berkelas.

 

www.rytamautama.com

www.spacialandscape.com